Sabtu, 29 Desember 2012


Jika Allah menghendaki, bisa saja Allah memberi petujuk kepada manusia secara langsung. Akan tetapi, untuk suatu hikmah yang dikehendaki-Nya, Allah mengutus para rasul dengan tugas-tugas yang telah ditentukan. Tugas rasul secara umum sebagaimana termaktub dalam Al-Quran adalah mengemban risalah dakwah dan menegakkan agama Allah.[i]
Mengemban Risalah Dakwah
Tugas Rasul yang diperintahkan langsung oleh Allah dan merupakan ciri-ciri kerasulan adalah menyampaikan dakwah kepada manusia. dalam menyampaikan dakwah, Allah di dalam firman-Nya mengingatkan manusia kepada ciptaan Allah, termasuk memperlihatkan alam semesta, hewan maupu tumbuh-tumbuhan. Setelah itu, Nabi Muhammad mengajarkan cara beribadah.[ii] Tugas kerasulan lainnya yang termasuk ke dalam mengemban risalah dakwah adalah sebagai berikut.[iii]
1. Mengenalkan pada pencipta
    Karena Allah Swt bersifat ghaib, maka pengenalan kepada-Nya hanya dapat dilakukan melalui ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan-Nya). Rasulullah sendiri tidak pernah melihat Allah. Demikian pendapat sebagian besar ulama berdasarkan riwayat yang mengatakan bahwa Aisyah ra. bertanya, “Apakah baginda pernah melihat Allah?” Rasulullah menjawab, “Cahaya, bagaimana mungkin aku dapat melihatnya?”[iv]
    2. Mengajarkan cara beribadah
      Mengabdi kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan rasul adalah ibadah. Mengenai cara beribadah tidak Allah sebutkan secara rinci. Rasulullah yang kemudian menjelaskannya, karena rasul sebagai manusia dan sesuai untuk waktunya. Dengan model dari rasul dalam menjalankan ibadah maka jelaslah satu persatu amalan dan cara yang benar dalam beribadah kepada Allah.[v]
      3. Menyampaikan pedoman hidup
        Menyampaikan risalah selain berkaitan dengan pengenalan pencipta dan cara ibadah, juga mengenalkan pedoman hidup (Islam) secara benar. Islam sebagai minhajul hayatmenggambarkan Islam sebagai agama yang menyeluruh dan lengkap, yang mencakup segala aspek dalam kehidupan seperti politik, negara, kemasyarakatan dan ekonomi.[vi]
        4. Mendidik umat
          Tugas kerasulan lainnya yang teramsuk ke dalam mengemban risalah sakwah yaitu mendidik umatnya dengan arahan dan nasihat-nasihat tulusnya hingga mereka menjadi orang yang memiliki karakteristik muslim sebagaimana beliau.[vii]
          Menegakkan Agama Allah
          Tegaknya sistem sebagaimana diisyaratkan dalam hadits “buhul Islam” bermula dari kedaulatan hukum. Oleh karena itu tugas rasul dalam hal ini adalah:[viii]
          1. Menegakkan khilafah
            Disebut khilafah karena manusia mendapat mandat dari Allah untuk menegakkan syariat-Nya dan mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Dalam menjalankan kekhalifahannya, manusia tidak boleh menyimpang dari ketentuan syariat Allah.
            2. Mencetak kader
              Dibutuhkan kader yang akan mengawal dan membela agama ini dalam jihad untuk menegakkan kalimat Allah. Hal ini penting demi keberlangsungan khilafah Islamiyah di bumi.
              4. Mendidik generasi
                Mengajarkan kepada para pewarisnya panduan yang harus mereka ikuti dalam mendakwahkan agama Allah
                5. Memimpin dan memberi teladan
                  Dalam menjalankan misinya, perlu diberikan keteladanan bagaimana mengimplementasikan risalah Islam, termasuk dalam hal-hal yang tidak ada nash-nya secara qath’i. untuk itu rasul mengajak mereka bermusyawarah. Maka dari itu tugas Rasulullah Saw. yaitu mengimplementasikan risalah Islam yang mencakup perannya sebagai da’i, pendidik, sekaligus pemimpin.

                  [i] Jasiman, Lc. Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah. (Solo: Auliya Press, 2005). Hlm. 111.
                  [ii] Dr. H. Irwan Prayitno, Psi. M.Sc dan Datuak Rajo Bandaro Basa. Kepribadian Muslim: Panduan Bagi Da’I dan Murabbi. (Jakarta: Mitra Grafika, 2005). hlm. 288.
                  [iii] Jasiman, Lc. op.cit. hlm111-112.
                  [iv] Ibid. hlm. 111.
                  [v] Dr. H. Irwan Prayitno, Psi. M.Sc dan Datuak Rajo Bandaro Basa. op.cit. hlm. 289.
                  [vi] Ibid.
                  [vii] Jasiman, Lc. op.cit. hlm112.
                  [viii] Ibid.

                  Tidak ada komentar:

                  Posting Komentar